JDI - Just do it

Kalau boleh jujur, setiap manusia pasti pernah merasa di titik jenuhnya. Dan mungkin juga setiap manusia (mungkin lho ya) pernah berhadapan dengan masalah yang rasanya "Grrr.. mboh, Au ah gelap banget", yang pengennya "gak usah ngebahas itu lagi kenapa sih?!!!!". Nah tuh, gimana? kayaknya setiap manusia pernah kali ya?! Tapi kali ini kita coba untuk tidak memperuncing bahasan, jadi secara global aja lah..

Pada intinya, setiap manusia mempunyai karakter/cara masing-masing untuk menyelesaikan masalahnya. Dan sebenarnya dari kecil kita udah di latih lho. (Meski wa bukan orang ahli sosial g ada salahnya kan kl orang awam bahas kayak gini juga :D ).

Sejak SD atau mungkin sejak TK :O, kita telah terlatih untuk mencoba menyelesaikan masalah, hampir tiap hari tugas / PR numpuk, ujian tiap semester, mungkin juga tiap minggu, atau tiap hari mungkin.. Baik disengaja atau pun tidak di sengaja, sebenarnya tugas-tugas tersebut telah merangsang "otak (sori agak ngawur :p )" kita untuk menemukan jalan keluar setiap tugas yang diberikan. Sebenernya sejak dari dini kita sudah terlatih untuk menyelesaikan masalah, sadarilah...

Lalu kenapa kita musti lari dari masalah?? (Setiap orang mungkin pernah / akan melalui fase ini).

- Just do it.. -

Katanya mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk dilakukan. Tapi ini bukan soal pilihan ganda, bukan soal SPMB atau soal UNAS. Tidak ada pilihan untuk masalah ini - Just do it - tapi keikhlasan untuk terpaksa :)

wa yakin, gak akan ada yang sia-sia kalau kita bertindak!
Sesuatu yang sulit akan jauh lebih sulit dan sakit kalau hanya kita fikirkan.. jangan lari, Just do it..